Kamis, 02 Februari 2012

Dilema petani sawah

Kebijakan pemerintah dalam swasembada pangan tidak didukung dengan keberpihakkan mereka kepada petani miskin di indonesia,petani sering menghadapi kendala tidak hanya dalam hal teknis tetapi juga dalam hal non teknis.
Dalam hal teknis misalnya, petani harus berjudi dengan waktu tat kala mereka menanam padi, jagung kacang2an dll karna iklim yang sudah tak menentu membuat mereka sering merugi karna mengalami gagal panen, terlebih lagi banyak hama yang menyerang tanaman mereka..
Dalam hal non teknis, adapun kalau petani panen acap kali harga anjlok apa lagi bnyak tengkulak yang bermain membuat mereka tak berkutik mau tak mau petani harus menjual hasil panen mereka dengan harga murah karna untuk mengembalikan modal yang sudah dipinjam.
jika kondisi ini terus berlangsung bukan tidak mungkin petani akan beralih tanam menginggat komoditi perkebunan sperti sawit,karet,kakao,singkong dll sangat menjanjikan ketimbang tanaman sawah/ladang.
kalau sudah begini,apakah swasembada pangan akan terwujud??
petani sawah (padi,jagung dll) belum punya posisi tawar mereka khusus nya di kalangan pengepul/ tengkulak sehingga mereka mudah untuk memainkan harga sesuka mereka.
ironis nya, dinas terkait seperti dinas pertanian seolah tidak punya fungsi untuk solusi terkait problema ini.
pemerintah harus segera menyikapi kondisi ini mennginggat masih banyak petani yang masih bertahan untuk menanam padi,jagung..jika kondisi ini terus dibiarkan bukan tidak mungkin petani akan meninggalkan tanaman sawah dan lebih memilih tanaman komoditi ekspor karna lebih menjanjikan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar